NASA memperkirakan dua hari lagi atau lusa bangkai satelit UARS akan jatuh ke Bumi.
Kemungkinan besar akan menimpa sebagian besar wilayah Indonesia. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengakui jika satelit tersebut sudah melintasi Indonesia dengan jarak 190 KM diatas permukaan Indonesia.
Bangkai satelit dari Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) yang merupakan satelit buatan memiliki bobot 6 ton, namun bangkai tersebut dikatakan LAPAN tidak berbahaya jika jatuh ke Bumi karena tidak mengandung radio aktif.
Thomas Jamaluddi, Ketua LAPAN mengatakan UARS sudah melintasi Indonesia setiap hari dengan ketinggian hari ini mencapai 190 KM diatas permukaan Indonesia.
"Sekira dua hari lagi UARS akan mencapai ketinggian 120 KM yang dianggap sebagai batas ketinggian kritis, di mana bangkai satelit tersebut sudah mulai terbakar dan akan hancur menjadi beberapa bagian. Setelah itu dalam beberapa menit saja bisa langsung jatuh ke Bumi dan tersebar beberapa ratus KM di sepanjang lintasannya," jelas Thomas saat dihubungi okezone, Kamis (22/9/2011).
Thomas menegaskan jika LAPAN telah memantau kemungkinan besar batas kritis dari satelit tersebut ternyata melintasi Indonesia. Namun dia juga mengatakan jika hal tersebut tidak dapat dipastikan dan bergantung pada aktivitas matahari.
"Jika matahari sedang melakukan aktivitas yang aktif maka maka lapisan atmosfer akan lebih tebal dan akan menimbulkan gesekan yang lebih besar sehingga bangkai satelit bisa lebih cepat tiba di Bumi. Sementara jika aktivitas matahari tenang, maka lapisan lebih tipis dan gesekan semakin kecil, sehingga akan lebih lama sampai ke Bumi," ungkapnya.
Thomas juga menambahkan, pemantauan satelit secara internasional belum bisa menentukan wilayah mana saja yang akan menjadi tempat jatuhnya UARS secara pasti, kecuali beberapa jam sebelum bangkai satelit tersebut jatuh.
Menurutnya hal ini disebabkan karena adanya hambatan udara yang belum bisa ditentukan secara pasti dari jauh hari sebelumnya.
Kemungkinan besar akan menimpa sebagian besar wilayah Indonesia. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengakui jika satelit tersebut sudah melintasi Indonesia dengan jarak 190 KM diatas permukaan Indonesia.
Bangkai satelit dari Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) yang merupakan satelit buatan memiliki bobot 6 ton, namun bangkai tersebut dikatakan LAPAN tidak berbahaya jika jatuh ke Bumi karena tidak mengandung radio aktif.
Thomas Jamaluddi, Ketua LAPAN mengatakan UARS sudah melintasi Indonesia setiap hari dengan ketinggian hari ini mencapai 190 KM diatas permukaan Indonesia.
"Sekira dua hari lagi UARS akan mencapai ketinggian 120 KM yang dianggap sebagai batas ketinggian kritis, di mana bangkai satelit tersebut sudah mulai terbakar dan akan hancur menjadi beberapa bagian. Setelah itu dalam beberapa menit saja bisa langsung jatuh ke Bumi dan tersebar beberapa ratus KM di sepanjang lintasannya," jelas Thomas saat dihubungi okezone, Kamis (22/9/2011).
Thomas menegaskan jika LAPAN telah memantau kemungkinan besar batas kritis dari satelit tersebut ternyata melintasi Indonesia. Namun dia juga mengatakan jika hal tersebut tidak dapat dipastikan dan bergantung pada aktivitas matahari.
"Jika matahari sedang melakukan aktivitas yang aktif maka maka lapisan atmosfer akan lebih tebal dan akan menimbulkan gesekan yang lebih besar sehingga bangkai satelit bisa lebih cepat tiba di Bumi. Sementara jika aktivitas matahari tenang, maka lapisan lebih tipis dan gesekan semakin kecil, sehingga akan lebih lama sampai ke Bumi," ungkapnya.
Thomas juga menambahkan, pemantauan satelit secara internasional belum bisa menentukan wilayah mana saja yang akan menjadi tempat jatuhnya UARS secara pasti, kecuali beberapa jam sebelum bangkai satelit tersebut jatuh.
Menurutnya hal ini disebabkan karena adanya hambatan udara yang belum bisa ditentukan secara pasti dari jauh hari sebelumnya.
sumber : http://zonacoppaser.blogspot.com/2011/09/lusa-bangkai-satelit-akan-jatuh-di.html